Hujan berusaha menghapus kenangan, tapi pada saat itu aku
berharap ada orang yang memayungiku meski berteriak “Ojek payung, teh.” Oke oke
gue #gagalpuitis.
Suatu hari gue duduk sedang menikmati kebutnya internetan di
Telkom diiringi hujan deras dan ada Seorang ibu dan Anaknya yang seusia
gue menghampiri gue mereka memakai payung, gue gak terlalu memperhatikan mereka
karna yang gue tahu mereka sedang berbicara berdua, gak tau Cuma perasaan gue
aja yang ngerasa kok mereka malu-malu kayanya buat ngobrol jadi Cuma pelan
volume suaranya, gue gak tau apa tujuan mereka kesini pikiran gue yang simple
langsung menuju “Oh mungkin mau internetan.” Gue tersenyum sama mereka.
Anaknya yang seumuran gue langsung duduk disamping gue dan
dia berbicara sama gue, gue Cuma bisa diam apa yang diomongin dia, gue Cuma
bisa merhatiin dia doang, dia berbicara tapi gue gak ngerti dengan ucapannya
yang diiringi dengan bahasa isyarat. Oh ternyata dia dan juga ibunya tidak bisa
bicara normal seperti kebanyakan orang, dan ibunya menyarankan anaknya untuk
mengeluarkan hp dan mengetik apa yang ingin dibacarakan ke gue, sang anaknya
pun mengeluarkan hp dan mengetik lalu menunjukkan pesan teks nya yang isinya
“Disini bayar bukan?.” Gue langsung cepat menjawab “Iya Bayar.” Yaampun segitu
payahnya gue dia ngulang-ngulang perkataannya untuk gue mengerti gue kira
panjang tapi ternyata hanya 3 kata yang bikin gue susah mengerti. Gue langsung
menawarkan diri untuk membelikannya voucher tapi dia nolak.
Dia harus berbicara berulang kali agar dimengerti dan kalau
tidak mengerti juga dia harus menulisnya. Setiap orang dilahirkan mempunyai
kekurangan dan kelebihannya masing-masing, kadang gue suka miris liat orang
yang bias bicara normal tapi ucapannya gak bias dijaga, So? Gue bukan pengen
nasihatin tapi ini kenyataannya ada orang yang kesulitan untuk berbicara maka
ketika anda bias berbicara dengan mudah Jagalah lisan anda, jagalah perkataan
anda.
Belajarlah menghargai sesuatu dari hal terkecil:)
Bagikan
Cerita Diwaktu Hujan
4/
5
Oleh
Unknown