Ide Cerita : Regina Arifani, Mely Amalia, Novi Sovianti, Ratna Ayu Rengganis.
Edited by : Regina Arifani.
PERUBAHAN
Farel Dhiafakhri yaa cita-cita dia tinggi, menjadi seorang anggota militer. Dia berpikir militer hanya membutuhkan fisik saja. Dia sama sekali tidak mengikuti ekskul yang ada disekolah padahal sekolahnya terbilang memiliki ekskul yang banyak. Paskibra, Pramuka, Bela diri dan lainnya. menjahili teman-teman dan bermalas-malasan ya itu adalah hobinya.
Farel mempunyai kakak namanya Reza dia seorang anggota militer, dan farel sangat sayang dan kagum sama kakaknya. Kak Reza yaa dia adalah kakak yang baik, selalu tersenyum, mengajarkan banyak hal pada Farel, selalu menenangkan orang tua yang bertengkar dan selalu menyemangati Farel. Oleh sebab itu lah cita-cita Farel ingin menjadi seorang anggota militer, sama seperti kakaknya. Tapi penyemangatnya sudah tidak ada, Reza meninggal dunia ketika ingin pulang kerumah mengendarai motor ia kecelakaan.
****
Farel memasuki rumah dan mendengar kedua orang tua nya bertengkar. Yaa itu adalah hal yang sering farel dengar, ia langsung memasuki kamar, ia benci dengan kehidupan nya. Kehidupan yang selalu membuat nya tertekan. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi kelapangan basket yang sering di datangi nya. Ia memang tidak jago basket, tapi dulu ia selalu bermain basket dengan Kak Reza, dia menganggap basket adalah sahabatnya, karna ketika ia merasa jenuh, marah, kesal ia selalu melampiaskannya ke basket, sampai kapan? Sampai ia puas bahkan sampai larut malam. Kata kak Reza daripada melampiaskan amarah ke orang lain mending ke basket.
****
Pertengkaran kedua orang tuanya semakin hari semakin kacau, dia tidak bisa menenangkan kedua orang tuanya seperti Kak Reza. Terkadang dia iri dengan kehidupan keluarga orang lain yang harmonis. Bahkan diantara kedua orang tuanya pun tidak ada yang mendukung Farel untuk menjadi seorang anggota militer, Ya hanya kakak nya lah yang sangat mendukung Farel, Farel selalu merindukan kakaknya kakak yang selalu ada untuknya. Disekolah pun ia adalah anak yang penyendiri, terkadang ia jahil itu karna ingin dapat perhatian dari orang sekitar.
" Dits temuin gue malam ini jam 22.00 Wib, Gue tunggu di deket lapangan basket seperti biasa." begitulah isi pesan singkat yang disampaikan Farel kepada Radits.
*Pukul 22:00 wib.*
Pikir Farel yang sudah berada ditempat yang sudah dijanjikan, mungkin Radits tidak akan datang, jelas karna itu sudah larut malam. Tidak apa yang penting Farel sudah memberitahu Radits. Lagipula Radits adalah seorang anak kuliahan yang pasti disibukkan dengan setumpuk tugas.
*raditspundatang*
Radits langsung menatap apa yang dipegang Farel ia pun lari dan langsung melempar botol yang baru saja ingin diminum oleh Farel,
Radits marah besar, Radits kesal dengan Farel, kenapa ia melakukan hal seperti ini. Dan apa tujuannya untuk ngajak ketemu jika hanya melihat farel yang frustasi seperti ini.
" kamu ini kenapa? Jangan bertindak bodoh seperti ini. kejar cita-citamu, Aku yakin sebenarnya kamu adalah anak yang baik, pintar. cita-citamu menjadi seorang anggota militer, bukan? kau pikir dengan cara kamu meminum minuman keras, malas-malasan kamu akan jadi seorang anggota militer? Hah Nggak. Militer tidak hanya butuh fisik saja tapi juga kepintaran, keduanya harus seimbang. Aku yakin kamu pernah diajarkan hal seperti itu oleh kakak mu tapi kamu melupakannya. berpikir itu jangan cuma satu langkah kedepan tapi langkah selanjutnya juga harus dipikirkan."
Farel tertunduk dan menangis, ini adalah air mata yang ia keluarkan pertama kali didepan orang lain. Selama ini ia selalu menangis seorang diri.
" Radits, kau seperti kakak ku selalu menasihatiku, tapi kau tidak selalu ada untukku, tapi kau juga selalu datang diwaktu yang tepat, bahkan dimalam hari seperti ini. Ketika aku benar-benar frustasi dengan kehidupanku, ketika aku benar benar lelah dengan kehidupanku. Aku hampir saja menyerah dan berjalan dijalan yang salah. Terima kasih."
****
Orang tua Farel bercerai Ya Farel mulai bisa menerima hal itu, pikirnya tidak semua hal akan berjalan sesuai harapan dan keinginan, Dia menerima kenyataan ini. dan sekarang ia tinggal bersama Radits dirumahnya, Radits menawarkannya lagipula orang tua Radits tinggal diluar negri. Sesekali Farel mengunjungi ayah dan ibunya. Radits banyak mengajarkan hal-hal yang berarti untuk Farel, ia seperti kakaknya. Farel mulai mengikuti banyak ekskul yang ada disekolahnya, kelihatannya ia mudah memahami setiap apa yang dijelaskan oleh kakak pembina ekskulnya. Ia mulai rajin mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas. Ia berubah drastis sejak kejadian itu terjadi.
Bagikan
Perubahan #Cerpen
4/
5
Oleh
Unknown